Aspal dan Karakteristiknya

Posted by Unknown Saturday, August 11, 2012 4 comments

Pengertian Aspal
Menurut Bambang Irianto (1988) dan Silvia Sukirman (1999), aspal beton adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal yang mempunyai persyaratan tertentu, dimana kedua material sebelum dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu. Karena dicampur dalam keadaan panas, maka sering disebut sebagai hot mix. Semua pekerjaan pencampuran hot mix dilakukan di pabrik pencampur yang disebut sebagai Asphalt Mixing Plant (AMP).
Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade, Sub Base Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang dipergunakan untuk lapis perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan lapis aus dua. Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton, yang meliputi:

1. Stabilitas
Stabilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu mendukung beban lalu lintas tanpa mengalami perubahan bentuk. Stabilitas campuran diperoleh dari bgaya gesekan antar partikel (internal friction), gaya penguncian (interlocking), dan gaya adhesi yang baik antara batuan dan aspal. Gaya-gaya tersebut dipengaruhi oleh kekerasan permukaan batuan, ukuran gradasi, bentuk butiran, kadar aspal, dan tingkat kepadatan campuran.

2. Durabilitas
Aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mempunyai daya tahan terhadap cuaca dan beban lalu lintas yang bekerja. Faktor-faktor yang mendukung
durabilitas meliputi kadar aspal yang tinggi, gradasi yang rapat, dan tingkat kepadatan yang sempurna.

3. Fleksibilitas
Fleksibilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu menanggulangi lendutan akibat beban lalu lintas yang berulang-ulang tanpa mengalami perubahan bentuk. Fleksibilitas perkerasan dapat dicapai dengan menggunakan gradasi yang relatif terbuka dan penambahan kadar aspal tertentu sehingga dapat menambah ketahanan terhadap pembebanan



Sumber Aspal
a. Aspal merupakan suatu produk berbasis minyak yang merupakan turunan dari
    proses penyulingan minyak bumi, dan dikenal dengan nama aspal keras.
b. Aspal juga terdapat di alam secara alamiah, aspal ini aspal alam
c. Aspal ini dibuat dengan menambahkan bahan tambah kedalam aspal yang
    bertujuan untuk memperbaiki atau memodifikasi safat rheologinya sehingga
    menghasilkan jenis aspal baru yang disebut aspal modifikasi

1. Aspal Hasil Destilasi
Minyak mentah disuling dengan cara Destilasi, yaitu proses dimana berbagai fraksi dipisahkan dari minyak mentah tersebut. Proses destilasi ini disertai oleh kenaikan temperatur pemanasan minyak mentah tersebut. Pada setiap temperatur tertentu dari proses destilasi akan dihasilkan produk-produk berbasis minyak.
a. Aspal Keras
Pada proses Destilasi fraksi ringan yang terkandung dalam minyak bumi dipisahkan dengan destilasi sederhana hingga menyisakan suatu residu yang dikenal dengan nama aspal keras. Dalam proses destilasi ini, aspal keras baru dihasilkan melalui proses destilasii hampa pada temperatur sekitar 480 ºC. Temperatur ini bervariasi tergantung pada sumber minyak mentah yang disulaing atau tingkat aspal keras yang akan dihasilkan.
Untuk menghasilkan aspal keras dengan sifat-sifat yang diinginkan, proses penyulingan harus ditangani sedemikian rupa sehingga dapat mengontrol sifat-sifat aspal keras yang dihasilkan. Hal ini sering dilakukan dengan mencampur berbagai variasi minyak mentah bersama-sama sebelum proses destilasi dilakukan. Pencampuran ini nantinya agar dihasilkan aspal keras dengan sifat-sifat yang bervariasi, sesuai dengan sifat-sifat yang diinginkan. Cara lainnya yang sering dilakukan untuk mendapatkan aspal keras adalah dengan viskositas menengah, yaitu dengan mencampur berbagai jenis aspal keras dengan proporsi tertentu dimana aspal keras yang sangat encer dicampur dengan aspal lainnya yang kurang encer sehingga menghasilkan aspal dengna viskositas menengah. Selain melalui proses destilasi hampa dimana aspal dihasilkan dari minyak mentah dengan pemanasan dan penghampaan, aspal keras juga dapat dihasilkan melalui proses ekstraksi zat pelarut. Dalam proses ini fraksi minyak ( bensin, solar, dan minyak tanah) yang terkandung dalam minyak mentah, dikeluarkan sehingga meninggalkan aspal sebagai residu.

b. Aspal Cair
Aspal cair dihasilkan dengan melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut berbasis minyak. Aspal ini dapet juga dihasilkan secara langsung dari proses destilasi, dimana dalam proses ini raksi minyak ringan terkandung dalam minyak mentah tidak seluruhnya dikeluarkan. Kecepatana menguap dari minyak yang digunakan sebagai pelarut atau minyak yang sengaja ditinggalkan dalam residu pada proses destilasi akan menentukan jenis aspal cair yang dihasilkan. Aspal cair dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:
·         Aspal Cair Cepat Mantap (RC = Rapid Curing), yaitu aspal cair yang
bahan pelarutnya cepat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini biasanya adalah bensin
·         Aspal Cair Mantap Sedang (MC = Medium Curing), yaituaspal cair yang
bahan pelarutnya tidak begitu cepat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini biasanya adalah minyak tanah
·         Aspal Cair Lambar Mantap (SC = Slow Curing), yaitu aspal cair yang
bahan pelarutnya lambat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini adalah solar.
Tingkat kekentalan aspal cair sanagat ditentukan oleh proporsi atau rasio bahan pelarut yang digunakan terhadap aspal keras atau yang terkandung pada aspal cair tersebut. Aspal cair jenis MC-800 memiliki nilai kekentalan yang lebih tinggi dari MC-200.

c. Aspal Emulsi
Aspal emulsi dihasilkan melalui proses pengemulsian aspal keras. Pada proses ini partikel-partikel aspal keras dipisahkan dan didispersikan dalam airyang mengandung emulsifer (emulgator). Partikel aspal yang terdispersi ini berukuran sangat kecil bahkan sebagian besar berukuran sangat kecil bahkansebagian besar berukuran koloid. Jenis emulsifer yang digunakan sangat mempengaruhi jenis dan kecepatan pengikatan aspal emulsi yang dihasilkan. Berdasarkan muatan listrik zat pengemulsi yang digunakan, Aspal emulsi yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi :
·         Aspal emulsi Anionik, yaitu aspal emulsi yang berion negatif.
·         Aspal emulsi Kationik, yaitu aspal emulsi yang berion positif
·         Aspal emulsi non-Ionik, yaitu aspal emulsi yang tidsk berion (netral)

2. Aspal Alam
Aspal Alam adalah aspal yang secara alamiah terjadi di alam. Berdasarkan
depositnya aspal alam ini dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu:
·           Aspal Danau ( Lake Asphalt)
Aspal ini secara alamiah terdapat di danau Trinidad, Venezuella dan
lewele. Aspal ini terdiri dari bitumen, mineral, dan bahan organik
lainnya. Angka penetrasi dari aspal ini sangat rendah dan titik lembek
sangat tinggi. Karena aspal ini dicampur dengan aspal keras yang
mempunyai angka penetrasi yang tinggi dengan perbandingan tertentu
sehingga dihasilkan aspal dengan angka penetrasi yang diinginkan.
·       Aspal Batu ( Rock Asphalt)
Aspal batu Kentucky dan buton adalah aspal yang secara alamiah
terdeposit di daerah Kentucky, USA dan di pulau buton, Indonesia.
Aspal dari deposit ini terbentuk dalam celah-calah batuan kapur dan
batuan pasir. Aspal yang terkandung dalam batuan ini berkisar antara 12
– 35 % dari masa batu tersebut dan memiliki persentasi antara 0 – 40.
Untuk pemakaiannya, deposit ini harus ditimbang terlebih dahulu, lalu
aspalnya diekstrasi dan dicampur dengan minyak pelunak atau aspal
keras dengan angka penetrasi sesuai dengan yang diinginkan. Pada saat
ini aspal batu telah dikembangkan lebih lanjut, sehingga menghasilkan
aspal batu dalam bentuk butiran partikel yang berukuran lebih kecil dari
1 mm dan dalam bentuk mastik.

3. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan
tambah. Polymer hádala jenis bahan tambah yang sering di gunakan saat ini,
sehinga aspal modifikasi sering disebut juga aspal polymer.
Antara lain berdasarkan sifatnya, ada dua jenis bahan polymer yang biasanya
digunakan untuk tujuan ini, yaitu:
·           Aspal Polymer Elastomer dan karet adalah jenis – jenis polyer elastomer yang SBS (Styrene Butadine Sterene), SBR (Styrene Butadine Rubber), SIS (Styrene Isoprene Styrene), dan karet hádala jenis polymer elastoner yang biasanya digunakan sebagai bahan pencampur aspal keras. Penambahanpolymer jenis ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat rheologi aspal, antara lain penetrasi, kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras. Campuran beraspal yang dibuat dengan aspal polymer elastomer akan memiliki tingkat elastisitas yang lebih tinggi dari campuran beraspal yang dibuat dengan aspal keras. Presentase penambahan bahan tambah ( additive) pada pembuatan aspal polymer harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium, karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu
memang dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang berlebiha justru akan memberikan pengaruh yang negatif.
·           Aspal Polymer Plastomer
Seperti halnya dengan aspal polymer elastomer, penambahan bahan polymer plastomer pada aspal keras juga dimaksudkan untuk meningkatkan sifat rheologi baik pada aspal keras dan sifat sifik campuran beraspal. Jenis polymer plastomer yang telah banyak digunakan antara lain adalah EVA ( Ethylene Vinyle Acetate), Polypropilene, dan Polyethilene. Presentase penambahan polymer ini kedalam aspal keras juga harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium, karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu penambahan ini dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang berlebiha justru akan memberikan pengaruh yang negatif.

Klasifikasi Aspal
Aspal keras dapat di klasifikasikan kedalam tingkatan ( grade ) atau kelas
berdasarkan tiga sisten yang berbeda, yaitu:
1. Viskositas, viskositas setelah penuaan dan penetrasi. Masing-masing sistem mengelompokan aspal dalam tingkatan atau kelas yang berbeda pula. Dalam pengklasifikasian aspal yang ada, yang paling banyak digunakan adalah sistem pengklasifikasin berdasarkan viskositas dan penetrasi. Dalam sistem viskositas, satuan poise adalah estándar pengukuran viskositas absolut. Makin tinggi nilai poise statu aspal makin kental aspal tersebut.
AC-25 ( aspal keras dengan viskositasn250 pose pada temperature 60°C) adalah jenis aspal keras yang bersifat lunak, AC-40 (aspal keras dengan 400 poise pada temperature 60ºC) adalah jenis aspal keras yang bersifat keras. Beberapa Negara mengelompokan aspal berdasarkan viskositas estela penuaan. Ide ini untuk mengidentifikasikan viskositas aspal estela penghamparan di lapangan. Untuk mensimulasikan penuaan aspal selama pencampuran, aspal segar yang akan digunakan dituangkan terlebihdahul dalam oven melalui pengujian Thin Film Oven Test (TFOT) dan Rolling Film Oven Test (RTFOT). Sisa aspal yang tertinggal (residu) kemudian ditentukan  tingkatannya (grade) berdasarkan fiskositasnya dalam satuan poise.
2. Uji Penetrasi, Pada uji ini, sebuah jarum standar dengna beban 10 gram ( termasuk berat jarum) ditusukan keatas permukaan aspal, panjang jarum yang masuk kedalam contoh aspal dalam waktu lima detik diukur dalam satuan persepuluh mili meter (0,1 mm) dan dinyatakan sebagai nilai penetrasi aspal. Semakin kecil nilai penetrasi aspal, semakin keras aspal tersebut.

Sifat-Sifat Kimia Aspal
Aspal keras dihasilkan melalui proses destilasi minyak bumi. Minyak bumi yang digunakan terbentuk secara alami dari senyawa-senyawa organik yang telah berumur ribuan tahun dibawah tekanan dan variasi temperatur yang tinggi.Susunan struktur internal aspal sangat ditentukan oleh susunan kimia molekul-molekul yang terdapat dalam aspal tersebut. Susunan molekul aspal sangat kompleks dan dominasi ( 90 -95% dari berat aspal)oleh unsur karbon dan hidrogen. Oleh sebab itu, senyawa aspal seringkali disebut sebagai senyawa hidrokarbon. Sebagian kecil, sisanya (5- 10%), dari dua jenis atom, yaitu: heteroatom dan logam. Unsur-unsur heteroatom seperti Nitrogen, Oksigen dan Sulfur. Dapat menggantikan kedudukan atom karbon yang terdapat di dalam stuktur molekul aspal. Hal inilah yang menyebabkan aspal memiliki rantai kimia yang unik dan interaksi antar atom tom ini dapat menyebabkan perubahan pada sifat fisik aspal. Jenis dan jumlah heteroatom yang terkandung didalam aspal sangat ditentukan oleh sumber minyak tanah mentah yang digunakan dan tingkat penuaannya. Heteroatom, terutama sulfur lebih reaktif daripada karbon dan hidrogen untuk mengikat oksigen. Oleh sebab itu, aspal degna kandungan sulfur yang tinggi akan mengalami penuaan yang lebih cepat dari pada aspal yang mengandung sedikit sulfur. Atom logam seperti vanadium, nikel, besi, magnasium dan kalsium hanya terkandung di dalam aspal dalam jumlah yang sangat kecil, umumnya aspal hanya mengandung satu persen atom logam dalam bentuk garam organik dan hidroksidanya. Karena susunan kimia aspal yang sangat kompleks, maka analisa kimia aspal sangat sulit dilakukan dan memerlukan peralatan labolatorium yang canggih, dan data yang dihasilkan pun belum tentu memiliki hubungan dengan sifat rheologi aspal.Analisa kimia yang dihasilkan biasanya hanya dapat memisahkan molekul aspal dalam dua grup, yaitu aspalten dan malten. Selanjutnya malten dapat dibagi menjadi saturated, aromatik dan resin. Walaupun begitu pembagian ini tidak dapat didefinisikan secara jelas karena adanya sifat saling tumpang tindih antara kelompokkelompok tersebut.

Sifat – Sifat Fisik Aspal
Sifat-sifat aspal yang sangat mempengaruhi perencanaan, produksi dan kinerja
campuran beraspal antara lain adalah:
1. Durabilitas
Kinerja aspal sangat dipengaruhi oleh sifat aspal tersebut setelah diguakan
sebagai bahan pengikat dalam campuran beraspal dan dihampar dilapangan. Hal
ini di sebabakan karena sifat-saifat aspat akan berubah secara signifikan akibat
oksidasi dan pengelupasan yang terjadi pada saat pencampuran, pengankutan dan
penghamparan campuran beraspal di lapangan. Perubahan sifat ini akan
menyebabkan aspal menjadi berdakhtilitas rendah atau dengna kata lain aspal
telah mngalami penuan. Kemampuan aspal untuk menghambat laju penuaan ini
disebut durabilitas aspal. Pengujian bertujuan untuk mengetahui seberapa baik
aspal untuk mempertahankan sifat –sifat awalnya akibat proses penuaan.
Walaupun banyak faktor lain yang menentukan, aspal dengna durabilitas yang
baik akan menghasilkan campuran dengna kinerja baik pula. Pengujian kuantitatif
yang biasanya dilakukan untuk mengetahui durabilitas aspal adalah pengujian
penetrasi, titik lembek, kehilangan berat dan daktilitas. Pengujian ini dlakukan
pada benda uji yang telah mengalami Presure Aging Vassel ( PAV), Thin Film
Oven Test ( TFOT) dan Rolling Thin Film Oven Test ( RTFOT). Dua proses
penuaan terakhir merupakan proses penuaan yang paling banyak di gunakan
untuk mengetahui durabilitas aspal. Sifat aspal terutama Viskositas dan penetrasi
akan berubah bila aspal tesebut mengalami pemanasan atau penuaan. Aspal
dengan durabilitas yang baik hanya mengalami perubahan.


2. Adesi dan Kohesi
Adesi adalah kemampuan partikel aspal untuk melekat satu sama lainnya, dan
kohesi adalah kemampuan aspal untuk melekat dan mengikat agregat. Sifat adesi
dan kohesi aspal sangat penting diketahui dalam pembuatan campuran beraspal
Karena sifat ini mempengaruhi kinerja dan durabilitas campuran. Uji daktilitas
aspal adalah suatu ujian kualitatif yang secara tidak langsung dapat dilakukan
untuk mengetahui tingkat adesifnes atau daktalitas aspal keras. Aspal keras
dengna nilai daktilitas yang rendah adalah aspal yang memiliki daya adesi yang
kurang baik dibandingkan dengan aspal yang memiliki nilai daktalitas yang
tinggi. Uji penyelimutan aspal terhadap batuan merupakan uji kuantitatif lainnya
yang digunakan untuk mengetahui daya lekat ( kohesi) aspal terhadap batuan.
Pada pengujian ini, agregat yang telah diselimuti oleh film aspal direndam dalam
air dan dibiarkan selama 24 jam dengan atau tanpa pengadukan. Akibat air atau
kombinasi air dengan gaya mekanik yang diberikan, aspal yang menyilimuti
pemukaan agregat akan terkelupas kembali. Aspal dengan gaya kohesi yang kuat
akan melekat erat pada permukaan agregat, oleh sebab itu pengelupasan yang
tejadi sebagai akibat dari pengaruh air atau kombinasi air dengan gaya mekanik
sangat kecil atau bahkan tidak terjadi sama sekali
3. Kepekaan aspal terhadap temperatur
Seluruh aspal bersifat termoplastik yaitu menjadi lebih keras bila temperatur
menurun dan melunak bila temperature meningkat. Kepekaan aspal untuk
berubah sifat akibat perubahan tempertur ini di kenal sebagai kepekaan aspal
terhadap temperatur.
4. Pengerasan dan penuaan aspal
Penuaan aspal adalah suatu parameter yang baik untuk mengetahui durabilitas
campuran beraspal. Penuaan ini disebabkan oleh dua factor utama, yaitu:
penguapan fraksi minyak yang terkandung dalam aspal dan oksidasi penuaan
jangka pendek dan oksidasi yang progresif atau penuaan jangka panjang.
Oksidasi merupakan factor yang paling penting yang menentukan kecepatan
penuaan.


Macam – macam Aspal
a. Aspal Makadam (macadam penetrasi)
Aspal yang digunakan untuk menambal tebal kontruksi pondasi dan untuk
memperbaharui permukaan. Terdiri dari lapisan batuan dengan butir yang
lebih besar diletakan diatas permukaan jalan, dengan tebal kurang lebih 1,5 x
ukuran batuan terbesar, kemudian dipadatkan sehingga menjadi kompak dan
stabil, selanjutnya dipenetrasi agar saling mengikat.
Kesalahan aspal macadam :
- penggunaan batuan yang tidak benar
- penyebaran aspal yang tidak benar
b. Beton Aspal
Batuan kering yang dipanaskan dicampur dengan aspal panas dengan aspal
panas dalam pabrik pencampur dan diangkut ketempat pekerjaan.
- kepadatan tinggi dengan ruang kosong yang rendah (3-8 %)
- kadar aspal rendah (4-6%)
- permukaan lapisan lebih tahan lama
- mampu menahan gesekan
- permukaannya rata
- pencampurannya saggat merata
- kekuatan dan stabilitasnya yang tinggi
kesalahan pada aspal beton :
- gradasi batuan tidak benar
- terlalu banyak aspal
- pencampuran aspal terlalu sedikit
- batuan tidak cukup kering
- kesalahan pelaksanaan penghamparan
- kesalahan membuat sambungan
c. Butas (Buton aspal)
Aspal yang tergolong aspal batu / rock aspal, banyak di temui di pulau buton,
sulawesi tenggara. Bentuknya seperti batu cadas berwarna hitam
Kesalahan pada butas :
- waktu pengeraman terlalu singkat / lama
- pengadukan tidak homogen
- terjadi segregasi
- komposisi campuran tidak benar.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Aspal dan Karakteristiknya
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://anasaff.blogspot.com/2012/08/aspal-dan-kharakteristiknya.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

4 comments:

Unknown said...

Ulasan yang menarik. saya numpang tanya.
pada satu tempat saya jumpai pengaspalan jalan raya menggunakan bahan dasar tanah kapur putih ( tanah putih bercampur batu kapur putih ) sebagai bahan dasar pengaspalan. yang menjadi pertanyaan saya apakah ada teori yang mendukung atau pernahkah sistem pengasapalan seperti penjelasan saya diatas pernah dilakukan di daerah atau tempat lain???

terimah kasih atas artikelnya. jika berkenang tolong balasan pertanyaan saya di kirim juga via email tymus7@gmail.com agar saya mengetahuinya.

PT. Daniswara Niaga Abadi said...

Perkenalkan kami dari PT Daniswara Niaga Abadi - Jakarta, importir aspal Iran, Penetrasi 60/70, net qty 152 Kg/drum, siap melayani kebutuhan aspal anda.
Alamat : Wisma GKBI suite UG 02A, Jl. Jend. Sudirman No 28, Bendungan Hilir , Tanah Abang-Jakarta. Kontak : Mul / Melly, Telp (021) 57903224

Thermal Oil Heater said...

Jual Thermal Oil Heater di Indonesia
PT Indira Dwi Mitra merupakan pabrik boiler indonesia yang men jual thermal oil heater terbaik dan termurah. Barang yang kami tawarkan bervariasi kapasitas tergantung permintaan customer. Thermal oil heater merupakan alat pemanas yang menggunakan media Thermal Oil Fluid sebagai media penghantar panas dan dapat diaplikasikan hingga suhu atau temperatur 350 derajat Celcius bahkan lebih.

sebagai pabrik boiler yang Jual thermal oil heater termurah, termurah bukan berarti produk yang kami tawarkan tidak bermutu. Untuk menjaga kepercayaan kualitas serta mutu kami tetap selalu dijaga agar kepercayaan menjadi produksen steam boiler di indonesia tetap terjaga. Tidak sama dengan steam yang perlu mempergunakan desakan hingga 160 bar untuk penggunaan temperatur 147 derajat Celcius,Thermal Oil Heater bekerja cuma pada desakan pompa alirannya saja hingga begitu aman serta alat-alat yang memerlukan pemanasan tak perlu didesain dengan konstruksi yang spesial. Selain itu kami juga jual sparparet termasuk juga jual burner FBR dan Baltur. Thermal oil yang kami produksi mampu mencapai Usia kerja dari Thermal Oil Fluid yang dipakai biasanya kian lebih 20 th. Serta tak dibutuhkan menambahkan apa pun sepanjang tak ada kebocoran pada pipa-pipa atau perlengkapan pemanas, serta sepanjang itu tak dibutuhkan pembersihan lantaran sisi dalam coil pemanas tak berkerak seperti pada Steam Boiler.

Adapun fitur kelebihan kelebihan Thermal Oil Heater yang kami tawarkan dibanding dengan Steam Boiler ?

Bekerja pada temperatur tinggi dengan desakan atmosferik
Temperatur control yang presisi
Tak dibutuhkan water treatment dan lain-lain bahan kimia yang membutuhkan cost tinggi
Tak ada heat losses dari condensate serta blow down seperti pada steam boiler
Tak ada korosi serta pengerakan di bagian dalam Boiler
Cost pemeliharaan yang begitu rendah serta begitu effisiensi
Operasional Full Automatic serta gampang hingga tak membutuhkan operator khususThermoblok Oil, biasanya disuplai dalam konstruksi Vertikal/horizontal yang serta begitu efektif lantaran mempergunakan Integrated burner yang memakai gas buang untuk preheating hawa pembakaran hingga pembakaran minyak begitu prima. Heating Coil terbuat dari Seamless brand mannessmann atau brand benteler, Boiler Tube yang dirol dengan cara continuous. Tiap-tiap sambungan las di check dengan cermat serta Test desakan akhir mempergunakan desakan hingga 30 Bar. Thermal Oil mengalir di dalam coil dengan kecepatan yang didesain dengan cara jeli untuk menghindari overheating yang bisa menyebabkan rusaknya oil akibat terbentuknya arang (coking).Demikian artikel diatas mengenai Jual Thermal Oil Heater di Indonesia, Jika anda tertarik untuk menggunakan produk kami Thermal Oil Heater yang kami jual serta produksi sendiri, silahkan kontak bagian sales kami pada halaman kontak di website ini.

Unknown said...

Lengkap sekali ulasan aspal & karakteristiknya Mas Anas Aff, perkenalkan kami CV.Mandiri Jaya Beton merupakan distributor pembelian beton readymix produksi PT.SCG.Jayamix wilayah JaBoDeTaBek, cek harga beton jayamix << disini, atau buat yang tinggal di Bogor cek harga jayamix bogor << disini atau buat yang yng tinggal di daerah bekasi cek harga jayamix bekasi << disini. Kami juga penyedia jasa pengaspalan jalan, jasa pengaspalan hotmix, jasa pengaspalan murah kontraktor yang menyediakan jasa pemborong aspal, jasa pengaspalan jakarta Bogor, Depok, Tangerang & Bekasi yang berpengalaman

Post a Comment

Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of news and knowledge.