Microsoft Mathematics

Posted by Unknown Saturday, December 8, 2012 0 comments
Microsoft Mathematics adalah aplikasi yang digunakan untuk menghitung soal-soal model matematik.
Buat yang gak punya kalkulator dengan formula lengkap,, aplikasi yang satu ini patut dicoba.
Buat anak SMA aplikasi ini sangat membantu menghitung soal-soal matematik,, terutama untuk soal-soal yang susah dikerjain manual.
Link downloadnya saya sediakan gratis untuk anda.

download Microsoft Mathematics

Baca Selengkapnya ....

All Office Converter Platinum 6.5

Posted by Unknown 0 comments
All Office Converter Platinum 6.5 adalah aplikasi yang bisa digunakan untuk meng-convert semua tipe / jenis file microsoft office  ke bentuk pdf. Di sini saya sediakan  link downloadnya. Free Download All Office Converter Platinum 6.5.

[download]

Baca Selengkapnya ....

Download OST Sword Art Online

Posted by Unknown 0 comments
Sword Art Online adalah anime baru yang dirilis,, namun penggemarnya sudah banyak sekali ( termasuk saya). Bagi yang pengen download OST (Original Soundtracknya) bisa didownload lewat link di bawah ini

1. Innocence [download]

2. Crossing Field [download]

Baca Selengkapnya ....

Permintaan Elastis dan Inelastis (Tidak Elastis) dari segi harga

Posted by Unknown Sunday, October 7, 2012 0 comments
Postingan saya kali ini adalah tentang Ilmu Ekonomi, yaitu tentang Elastisitas Permintaan dari segi harga
Materi ini saya susun karena kebetulan ada tugas tentang judul tersebut. So, langsung aja didownload filenya. Semoga artikelnnya bermanfaat

Download File

Baca Selengkapnya ....

Bus Rapid Transit (BRT) / Busway

Posted by Unknown Tuesday, October 2, 2012 1 comments

Bus Rapid Transit (BRT) adalah istilah yang digunakan untuk berbagai sistem transportasi umum yang menggunakan bus untuk menyediakan layanan yang lebih cepat dan lebih efisien daripada jalur bus biasa. BRT merupakan sebuah sistem transportasi pada jalur khusus yang diperuntukan bagi bus, sehingga dapat diperoleh efisiensi yang tinggi. Bus ini memiliki pelayanan yang kualitasnya lebih baik dibandingkan pelayanan bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem pengembangan yang berbeda, walaupun pengembangannya terkait dengan sistem BRT yang lain. Hasil dari pengembangan sistem tersebut mendekati sistem rail transit yang mana mempertahankan keamanan dan tarif bus. Negara yang memakai BRT ada di Amerika Utara, di Eropa dan Australia dinamai busway dan nama tersebut juga dipakai di Indonesia, sedangkan di negara lain disebut quality bus atau servis bus.
Bus Rapid Transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau bisa disebut right-of-way. Kereta rapid transit memakai terowongan bawah tanah, model kereta  ini berbadan panjang dalam jalur pendek dan relatif cepat. Kecepatan dari bus rapid transit tidak mengikutsertakan kecepatan dari bus-bus BRT. Kecepatan transit dari sistem BRT rata-rata dari 19-48 km/jam dimana mengkomparasikan dengan permukaan jalan.


Fitur yang umum digunakan bus rapid transit antara lain :
·            Jalur khusus bus, jalur khusus (atau jalur ekslusif) right-of-way: merupakan jalur khusus dimana jalur tersebut bebas dari jangkauan kendaraan pribadi. Hal ini menyebabkan bus dioperasikan di level kualitas tinggi dan hanya pengendara bis profesional yang mengoperasikan busway. Manfaatnya adalah bisa menurunkan biaya konstruksinya sejak busway dicanangkan untuk memasuki zona aman bila dibandingkan dengan jalan yang dibuka untuk pengemudi non profesional.
o     Terdiri dari jalur yang bisa dielevasikan, dalam permukaan aspal, jalur sebelah kanan bisa dimodifikasi rel right-of-way.
o     Sebuah jalan bus atau street mall bisa dibuat di tempat urban dengan mendedikasikan semua jalur dari jalan kota untuk digunakan ekslusif untuk bus.
o     Elemen infrastruktur rendah bisa mengurangi kecepatan dan kendala servis bus termasuk bus yang keluar jalur, bus melanggar peraturan dan bus yang kecepatannya terlalu tinggi.

·           Jalur komprehensif: BRT bisa mengambil bagian dari jalan-jalan di setiap kota dan mempunyai jaringan jalan untuk mobil pribadi. Hal ini bisa membuat waktu menjadi lebih efisien dan cepat dibandingkan sistem bus biasa yang memakan waktu lebih lama.
·           Melayani market tertentu dengan frekuensi pelayanan tinggi setiap hari: jaringan BRT bisa melayani market tertentu (semua penumpang) dengan mengangkut penumpang dari sebuah tempat menuju tujuan mereka dalam jumlah besar dan waktu yang lebih cepat yang dapat meningkatkan  apresiasi masyarakat. Dibandingkan dengan sistem transit yang lain sistem ini bisa berjalan dengan baik.
·           Jalur bus: Setiap jalur bus pasti ada rambu tertentu. Bila lampu hijau di persimpangan yang memiliki sinyal pasti akan mendeteksi bila dilewati bus. Prioritas persimpangan seharusnya bisa dioptimalkan dan bisa membantu saat pertemuan antara jalur bus dan jalan, karena lalu lintas bisa kacau di antara bus dan kendaraan lain.
·           Gambar tertentu dengan nama perusahaan: (Viva, TransMillenio, TransJakarta dan lain sebagainya) dan stasiun yang spesifik dengan fitur seni dari negara-negara yang menggunakan BRT.

·           Koleksi penumpang off-bus: Koleksi on board konvensional tanpa penumpang bisa menurunkan proses boarding, biasanya bila ada penumpang yang tujuannya atau kelas penumpangnya. Alternatif lain adalah bila penumpang masuk lewat stasiun bis yang tidak ditutup atau area shelter sebelum kedatangan bus. Sistem ini mencegah penumpang berdiri di semua pintu pemberhentian bus.

·           Lantai Boarding: Banyak sistem BRT yang menggunakan sistem low-floor (atau sistem high-floor bila bus yang digunakan adalah high-floor bus) untuk mempermudah penumpang masuk bus.

·           Halte: BRT berkualitas tinggi bisa membuat haltenya menjadi berkualitas tinggi dan menghadirkan fitur yang berkualitas tinggi pula seperti pintu geser yang terbuat dari kaca, konter tiket yang dijaga dan tempat informasi, dan masih banyak fitur lainnya.
Sarana dan Prasarana
Tempat pemberhentian bus (Shelter)
1.        Untuk mempercepat proses naik turunnya penumpang langkah yang dilakukan adalah dengan menyamakan tinggi lantai shelter dengan lantai bus
2.        Jumlah pintu bus yang banyak, untuk itu di Mexico city digunakan tiga buah pintu
3.        Akses ketempat perhentian yang sedemikian rupa sehingga memudahkan penderita cacat fisik untuk naik dan turun BRT
4.        Tempat penjualan tiket
5.        Bila jumlah rute yang melalui tempat perhentian lebih dari satu maka sebaiknya dipisahkan tempat naik turun bus menurut rute yang dilalui.

Prasarana Jalan khusus bus
1.        Daya dukung prasarana yang digunakan harus mampu untuk menampung bus yang penuh dengan penumpang, dan bisa mencapai lebih dari 10 ton per
2.        Lebar lajur sekurang-kurangnya 3 meter dan disarankankan paling tidak 3,5 m.
3.        Jarak antar tempat perhentian sekitar 500 m dipusat kota dan 1.000 m dipinggir kota
4.        Jumlah lajur disesuaikan dengan sistem pelayanan, bila ada pelayanan dengan jumlah berhenti terbatas (express) pada tempat perhentian diberikan 2 buah lajur untuk menyalib bus yang sedang menurunkan dan menaikkan penumpang.

Sarana jalan khusus bus
Bus yang digunakan perlu disesuaikan dengan permintaan (demand)
1.        Untuk demand kecil disarankan untuk menggunakan bus besar biasa dengan panjang 10 sampai 10 m
2.        Untuk demand sedang digunakan bus tempel (articulated bus) dengan panjang 17,5 m
3.        Untuk demand besar digunakan bis tempel ganda (biarticulated bus) dengan panjang 24 m
4.        Langkah yang bisa dilakukan lagi untuk meningkatkan kapasitas angkut adalah dengan menggunakan bus dengan lebar 3 m
Sistem Tiket
Pengumpulan pendapatan/tiketing dapat dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1.        Di tempat perhentian bus yang dilengkapi dengan loket yang melakukan penjualan tiket seperti dilakukan pada bus TransJakarta ataupun melalui dispenser/tiket otomatis untuk mengurangi peran manusia.
2.        Diatas bus dengan menggunakan kartu prabayar. Kartu prabayar modern biasanya merupakan kartu yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan, kartu bisa diisi ulang melalui toko/warung retail ataupun melalui perbankan.

Baca Selengkapnya ....

WHO : Virus Baru mirip Sars Tidak Mudah Menular

Posted by Unknown Sunday, September 30, 2012 0 comments
Sebuah penyakit pernafasan baru  dari Family yang sama seperti virus Sars, tampaknya tidak menyebar dengan mudah, menurut para ahli di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Seorang pria Qatar, 49, yang terserang virus tersebut sedang dirawat di London. Orang pertama yang diketahui mengidap penyakit itu itu, di Arab Saudi, meninggal dunia.
WHO mengatakan bahwa munculnya virus baru "tidak dapat dengan mudah menular dari orang ke orang."
Virus SARS, yang muncul di Cina pada tahun 2002, menewaskan ratusan orang.
Kedua SARS (severe acute respiratory syndrome) dan, virus baru yang belum dinamai - serta virus flu biasa - tergolong family coronavirus.
Tapi virus baru ini berbeda dari setiap coronaviruse sebelumnya yang diidentifikasi pada manusia.
Kedua pasien diketahui telah memiliki riwayat virus gagal ginjal.

Zoonosik
WHO mengatakan akan terus memantau situasi ini tapi tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan apapun untuk Arab Saudi atau Qatar.
Namun WHO mengatakan pihaknya bekerja sama dengan pihak berwenang Saudi di awal bulan haji yang akan datang, ziarah muslim tahunan ke Mekkah.
WHO juga mengumumkan tes diagnostik sedang dikembangkan oleh para ilmuwan di seluruh dunia secepat mungkin.
Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC), yang memantau penyakit di Uni Eropa, mengatakan temuan awal menunjukkan virus mungkin berasal dari hewan - penyakit yang dikenal sebagai zoonosis.
Seperti ditulis dalam jurnal Eurosurveillance, mereka mengatakan: "Hal ini sangat mungkin asal zoonosis dan perbedaan dalam perilaku Sars."



Baca Selengkapnya ....

Download E-book Gratis

Posted by Unknown Friday, September 28, 2012 0 comments
Assalamu'alaikum. wr. wb. kali ini saya akan berbagi e-book gratis . Silakan langsung download dari link di bawah ini. Semoga bermanfaat.
Bulughul Maram
Hadits Arba'in

Baca Selengkapnya ....

Sejarah Bahasa Indonesia

Posted by Unknown 0 comments

Bahasa Indonesia adalah bahasa persatuan bangsa kita, bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia sendiri merupakan salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, pada tanggal 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari ragam bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan diucapkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa utama bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa utama. Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) maupun mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa utamanya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Masa lalu sebagai bahasa Melayu
Bahasa Indonesia adalah ragam bahasa Melayu, yaitu sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa-bahasa Sunda-Sulawesi, yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern.
Aksara pertama dalam bahasa Melayu atau Jawi yang ditemukan di pesisir tenggara Pulau Sumatera, mengindikasikan bahwa bahasa ini menyebar ke berbagai tempat di Nusantara dari wilayah ini, berkat penggunaannya oleh Kerajaan Sriwijaya yang menguasai jalur perdagangan. Istilah Melayu atau sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu yang bertempat di Batang Hari, Jambi, dimana diketahui bahasa Melayu yang digunakan di Jambi menggunakan dialek "o" sedangkan dikemudian hari bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan Hindu-Budha pada abad ke-7 di hulu sungai Batanghari, Jambi di pulau Sumatera, jadi secara geografis semula hanya mengacu kepada wilayah kerajaan tersebut yang merupakan sebagian dari wilayah pulau Sumatera. Dalam perkembangannya pemakaian istilah Melayu mencakup wilayah geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup negeri-negeri di pulau Sumatera sehingga pulau tersebut disebut juga Bumi Melayu seperti disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama.
Ibukota Kerajaan Melayu semakin mundur ke pedalaman karena serangan Sriwijaya dan masyarakatnya keluar Bumi Melayu, belakangan masyarakat pendukungnya yang mundur ke pedalaman bercampur ke dalam masyarakat Minangkabau menjadi klan Malayu (suku Melayu Minangkabau) yang merupakan salah satu marga di Sumatera Barat. Sriwijaya berpengaruh luas hingga ke Filipina membawa penyebaran Bahasa Melayu semakin meluas, tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna.
Dalam perkembangannya, orang Melayu bermigrasi ke Semenanjung Malaysia dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan kerajaan-kerajaan Islam yang pusatnya adalah Kesultanan Malaka, istilah Melayu bergeser kepada Semenanjung Malaka yang akhirnya disebut Semenanjung Melayu atau Tanah Melayu. Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia.
Kesultanan Malaka dimusnahkan oleh Portugis tahun 1512 sehingga penduduknya diungsikan sampai ke kawasan timur kepulauan Nusantara. Bahasa Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu kuno di Sumatera misalnya Dayak Salako, Dayak Kanayatn (Kendayan), dan Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
Penduduk asli Sumatera sebelum kedatangan pemakai bahasa Melayu tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai. Dalam perkembangannya istilah Melayu kemudian mengalami perluasan makna, sehingga muncul istilah Kepulauan Melayu untuk menamakan kepulauan Nusantara.
Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang menjadi nenek moyang penduduk kepulauan Nusantara, yang dikenal sebagai rumpun Indo-Melayu terdiri Proto Melayu (Melayu Tua/Melayu Polinesia) dan Deutero Melayu (Melayu Muda). Setelah mengalami kurun masa yang panjang sampai dengan kedatangan dan perkembangannya agama Islam, suku Melayu sebagai etnik mengalami penyempitan makna menjadi sebuah etnoreligius (Muslim).
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu (sebagai bahasa Melayu Kuno) sebagai bahasa kenegaraan. Lima prasasti kuno yang ditemukan di Sumatera bagian selatan peninggalan kerajaan itu menggunakan bahasa Melayu yang bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang Indo-Iran. Jangkauan penggunaan bahasa ini diketahui cukup luas, karena ditemukan pula dokumen-dokumen dari abad berikutnya di Pulau Jawa dan Pulau Luzon. Kata-kata seperti samudra, istri, raja, putra, kepala, kawin, dan kaca masuk pada periode hingga abad ke-15 Masehi.
Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bahasa Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh Kesultanan Melaka, yang perkembangannya nanti disebut sebagai bahasa Melayu Tinggi. Penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan disekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Laporan Portugis, misalnya oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua pedagang di wilayah Sumatera dan Jawa. Magellan dilaporkan memiliki budak dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata serapan dari bahasa Arab dan bahasa Persia, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid, kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur, cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini. Proses penyerapan dari bahasa Arab terus berlangsung hingga sekarang.
Kedatangan pedagang Portugis, diikuti oleh Belanda, Spanyol, dan Inggris meningkatkan informasi dan mengubah kebiasaan masyarakat pengguna bahasa Melayu. Bahasa Portugis banyak memperkaya kata-kata untuk kebiasaan Eropa dalam kehidupan sehari-hari, seperti gereja, sepatu, sabun, meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi pengayaan di bidang administrasi, kegiatan resmi (misalnya dalam upacara dan kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak, polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah serapan dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di bawah penjajahan Belanda. Sudah dapat diduga, kata-kata Tionghoa yang masuk biasanya berkaitan dengan perniagaan dan keperluan sehari-hari, seperti pisau, tauge, tahu, loteng, teko, tauke, dan cukong.
Jan Huyghen van Linschoten pada abad ke-17 dan Alfred Russel Wallace pada abad ke-19 menyatakan bahwa bahasa orang Melayu/Melaka dianggap sebagai bahasa yang paling penting di "dunia timur". Luasnya penggunaan bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa perdagangan menggunakan bahasa Melayu di berbagai pelabuhan Nusantara bercampur dengan bahasa Portugisbahasa Tionghoa, maupun bahasa setempat. Orang-orang Tionghoa di Semarang dan Surabaya juga menggunakan varian bahasa Melayu pidgin. Terdapat pula bahasa Melayu Tionghoa di Batavia. Varian yang terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19). Varian-varian lokal ini secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor (pecahan Kesultanan Melaka) menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional pada masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga.
            Dari uraian mengenai sejarah Indonesia di atas, dapat diketahui beberapa garis besar mengenai perkembangan bahasa Indonesia dari awal mulanya. Kita akan dapat menganalisa dari berbagai sudut pandang faktor-faktor apa saja yang ikut berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia.
            Menurut perkembangannya, bahasa Indonesia merupakan transformasi dari ragam bahasa Melayu yang telah mengalami berbagai proses yang meliputi penyerapan dari bahasa lain maupun pencampuran bahasa dalam jangka waktu yang cukup lama sebelum disahkan dan disempurnakan menjadi bahasa resmi bangsa Indonesia melalui konstitusi.
            Perkembangan bahasa Indonesia sendiri tidak luput dari berbagai faktor yang turut mempengaruhi terciptanya bahasa Indonesia, baik faktor dari dalam maupun faktor dari luar. Faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan bahasa Indonesia misalnya dari segi Budaya, Agama, serta kolonialisme. Faktor dari dalam bisa seperti penyempurnaan bahasa Indonesia itu sendiri oleh pemakainya.

Baca Selengkapnya ....

Aspal dan Karakteristiknya

Posted by Unknown Saturday, August 11, 2012 4 comments

Pengertian Aspal
Menurut Bambang Irianto (1988) dan Silvia Sukirman (1999), aspal beton adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran antara batuan (agregat kasar dan agregat halus) dengan bahan ikat aspal yang mempunyai persyaratan tertentu, dimana kedua material sebelum dicampur secara homogen, harus dipanaskan terlebih dahulu. Karena dicampur dalam keadaan panas, maka sering disebut sebagai hot mix. Semua pekerjaan pencampuran hot mix dilakukan di pabrik pencampur yang disebut sebagai Asphalt Mixing Plant (AMP).
Konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapis, antara lain: Subgrade, Sub Base Course, Base Course, dan Surface. Aspal beton yang dipergunakan untuk lapis perkerasan jalan juga terdiri dari beberapa jenis, yaitu: lapis pondasi, lapis aus satu, dan lapis aus dua. Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton, yang meliputi:

1. Stabilitas
Stabilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu mendukung beban lalu lintas tanpa mengalami perubahan bentuk. Stabilitas campuran diperoleh dari bgaya gesekan antar partikel (internal friction), gaya penguncian (interlocking), dan gaya adhesi yang baik antara batuan dan aspal. Gaya-gaya tersebut dipengaruhi oleh kekerasan permukaan batuan, ukuran gradasi, bentuk butiran, kadar aspal, dan tingkat kepadatan campuran.

2. Durabilitas
Aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mempunyai daya tahan terhadap cuaca dan beban lalu lintas yang bekerja. Faktor-faktor yang mendukung
durabilitas meliputi kadar aspal yang tinggi, gradasi yang rapat, dan tingkat kepadatan yang sempurna.

3. Fleksibilitas
Fleksibilitas aspal beton dimaksudkan agar perkerasan mampu menanggulangi lendutan akibat beban lalu lintas yang berulang-ulang tanpa mengalami perubahan bentuk. Fleksibilitas perkerasan dapat dicapai dengan menggunakan gradasi yang relatif terbuka dan penambahan kadar aspal tertentu sehingga dapat menambah ketahanan terhadap pembebanan



Sumber Aspal
a. Aspal merupakan suatu produk berbasis minyak yang merupakan turunan dari
    proses penyulingan minyak bumi, dan dikenal dengan nama aspal keras.
b. Aspal juga terdapat di alam secara alamiah, aspal ini aspal alam
c. Aspal ini dibuat dengan menambahkan bahan tambah kedalam aspal yang
    bertujuan untuk memperbaiki atau memodifikasi safat rheologinya sehingga
    menghasilkan jenis aspal baru yang disebut aspal modifikasi

1. Aspal Hasil Destilasi
Minyak mentah disuling dengan cara Destilasi, yaitu proses dimana berbagai fraksi dipisahkan dari minyak mentah tersebut. Proses destilasi ini disertai oleh kenaikan temperatur pemanasan minyak mentah tersebut. Pada setiap temperatur tertentu dari proses destilasi akan dihasilkan produk-produk berbasis minyak.
a. Aspal Keras
Pada proses Destilasi fraksi ringan yang terkandung dalam minyak bumi dipisahkan dengan destilasi sederhana hingga menyisakan suatu residu yang dikenal dengan nama aspal keras. Dalam proses destilasi ini, aspal keras baru dihasilkan melalui proses destilasii hampa pada temperatur sekitar 480 ºC. Temperatur ini bervariasi tergantung pada sumber minyak mentah yang disulaing atau tingkat aspal keras yang akan dihasilkan.
Untuk menghasilkan aspal keras dengan sifat-sifat yang diinginkan, proses penyulingan harus ditangani sedemikian rupa sehingga dapat mengontrol sifat-sifat aspal keras yang dihasilkan. Hal ini sering dilakukan dengan mencampur berbagai variasi minyak mentah bersama-sama sebelum proses destilasi dilakukan. Pencampuran ini nantinya agar dihasilkan aspal keras dengan sifat-sifat yang bervariasi, sesuai dengan sifat-sifat yang diinginkan. Cara lainnya yang sering dilakukan untuk mendapatkan aspal keras adalah dengan viskositas menengah, yaitu dengan mencampur berbagai jenis aspal keras dengan proporsi tertentu dimana aspal keras yang sangat encer dicampur dengan aspal lainnya yang kurang encer sehingga menghasilkan aspal dengna viskositas menengah. Selain melalui proses destilasi hampa dimana aspal dihasilkan dari minyak mentah dengan pemanasan dan penghampaan, aspal keras juga dapat dihasilkan melalui proses ekstraksi zat pelarut. Dalam proses ini fraksi minyak ( bensin, solar, dan minyak tanah) yang terkandung dalam minyak mentah, dikeluarkan sehingga meninggalkan aspal sebagai residu.

b. Aspal Cair
Aspal cair dihasilkan dengan melarutkan aspal keras dengan bahan pelarut berbasis minyak. Aspal ini dapet juga dihasilkan secara langsung dari proses destilasi, dimana dalam proses ini raksi minyak ringan terkandung dalam minyak mentah tidak seluruhnya dikeluarkan. Kecepatana menguap dari minyak yang digunakan sebagai pelarut atau minyak yang sengaja ditinggalkan dalam residu pada proses destilasi akan menentukan jenis aspal cair yang dihasilkan. Aspal cair dibedakan dalam beberapa jenis, yaitu:
·         Aspal Cair Cepat Mantap (RC = Rapid Curing), yaitu aspal cair yang
bahan pelarutnya cepat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini biasanya adalah bensin
·         Aspal Cair Mantap Sedang (MC = Medium Curing), yaituaspal cair yang
bahan pelarutnya tidak begitu cepat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini biasanya adalah minyak tanah
·         Aspal Cair Lambar Mantap (SC = Slow Curing), yaitu aspal cair yang
bahan pelarutnya lambat menguap. Pelarut yang digunakan pada aspal jenis ini adalah solar.
Tingkat kekentalan aspal cair sanagat ditentukan oleh proporsi atau rasio bahan pelarut yang digunakan terhadap aspal keras atau yang terkandung pada aspal cair tersebut. Aspal cair jenis MC-800 memiliki nilai kekentalan yang lebih tinggi dari MC-200.

c. Aspal Emulsi
Aspal emulsi dihasilkan melalui proses pengemulsian aspal keras. Pada proses ini partikel-partikel aspal keras dipisahkan dan didispersikan dalam airyang mengandung emulsifer (emulgator). Partikel aspal yang terdispersi ini berukuran sangat kecil bahkan sebagian besar berukuran sangat kecil bahkansebagian besar berukuran koloid. Jenis emulsifer yang digunakan sangat mempengaruhi jenis dan kecepatan pengikatan aspal emulsi yang dihasilkan. Berdasarkan muatan listrik zat pengemulsi yang digunakan, Aspal emulsi yang dihasilkan dapat dibedakan menjadi :
·         Aspal emulsi Anionik, yaitu aspal emulsi yang berion negatif.
·         Aspal emulsi Kationik, yaitu aspal emulsi yang berion positif
·         Aspal emulsi non-Ionik, yaitu aspal emulsi yang tidsk berion (netral)

2. Aspal Alam
Aspal Alam adalah aspal yang secara alamiah terjadi di alam. Berdasarkan
depositnya aspal alam ini dikelompokan menjadi 2 kelompok, yaitu:
·           Aspal Danau ( Lake Asphalt)
Aspal ini secara alamiah terdapat di danau Trinidad, Venezuella dan
lewele. Aspal ini terdiri dari bitumen, mineral, dan bahan organik
lainnya. Angka penetrasi dari aspal ini sangat rendah dan titik lembek
sangat tinggi. Karena aspal ini dicampur dengan aspal keras yang
mempunyai angka penetrasi yang tinggi dengan perbandingan tertentu
sehingga dihasilkan aspal dengan angka penetrasi yang diinginkan.
·       Aspal Batu ( Rock Asphalt)
Aspal batu Kentucky dan buton adalah aspal yang secara alamiah
terdeposit di daerah Kentucky, USA dan di pulau buton, Indonesia.
Aspal dari deposit ini terbentuk dalam celah-calah batuan kapur dan
batuan pasir. Aspal yang terkandung dalam batuan ini berkisar antara 12
– 35 % dari masa batu tersebut dan memiliki persentasi antara 0 – 40.
Untuk pemakaiannya, deposit ini harus ditimbang terlebih dahulu, lalu
aspalnya diekstrasi dan dicampur dengan minyak pelunak atau aspal
keras dengan angka penetrasi sesuai dengan yang diinginkan. Pada saat
ini aspal batu telah dikembangkan lebih lanjut, sehingga menghasilkan
aspal batu dalam bentuk butiran partikel yang berukuran lebih kecil dari
1 mm dan dalam bentuk mastik.

3. Aspal Modifikasi
Aspal modifikasi dibuat dengan mencampur aspal keras dengan suatu bahan
tambah. Polymer hádala jenis bahan tambah yang sering di gunakan saat ini,
sehinga aspal modifikasi sering disebut juga aspal polymer.
Antara lain berdasarkan sifatnya, ada dua jenis bahan polymer yang biasanya
digunakan untuk tujuan ini, yaitu:
·           Aspal Polymer Elastomer dan karet adalah jenis – jenis polyer elastomer yang SBS (Styrene Butadine Sterene), SBR (Styrene Butadine Rubber), SIS (Styrene Isoprene Styrene), dan karet hádala jenis polymer elastoner yang biasanya digunakan sebagai bahan pencampur aspal keras. Penambahanpolymer jenis ini dimaksudkan untuk memperbaiki sifat rheologi aspal, antara lain penetrasi, kekentalan, titik lembek dan elastisitas aspal keras. Campuran beraspal yang dibuat dengan aspal polymer elastomer akan memiliki tingkat elastisitas yang lebih tinggi dari campuran beraspal yang dibuat dengan aspal keras. Presentase penambahan bahan tambah ( additive) pada pembuatan aspal polymer harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium, karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu
memang dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang berlebiha justru akan memberikan pengaruh yang negatif.
·           Aspal Polymer Plastomer
Seperti halnya dengan aspal polymer elastomer, penambahan bahan polymer plastomer pada aspal keras juga dimaksudkan untuk meningkatkan sifat rheologi baik pada aspal keras dan sifat sifik campuran beraspal. Jenis polymer plastomer yang telah banyak digunakan antara lain adalah EVA ( Ethylene Vinyle Acetate), Polypropilene, dan Polyethilene. Presentase penambahan polymer ini kedalam aspal keras juga harus ditentukan berdasarkan pengujian labolatorium, karena penambahan bahan tambah sampai dengan batas tertentu penambahan ini dapat memperbaiki sifat-sifat rheologi aspal dan campuran tetapi penambahan yang berlebiha justru akan memberikan pengaruh yang negatif.

Klasifikasi Aspal
Aspal keras dapat di klasifikasikan kedalam tingkatan ( grade ) atau kelas
berdasarkan tiga sisten yang berbeda, yaitu:
1. Viskositas, viskositas setelah penuaan dan penetrasi. Masing-masing sistem mengelompokan aspal dalam tingkatan atau kelas yang berbeda pula. Dalam pengklasifikasian aspal yang ada, yang paling banyak digunakan adalah sistem pengklasifikasin berdasarkan viskositas dan penetrasi. Dalam sistem viskositas, satuan poise adalah estándar pengukuran viskositas absolut. Makin tinggi nilai poise statu aspal makin kental aspal tersebut.
AC-25 ( aspal keras dengan viskositasn250 pose pada temperature 60°C) adalah jenis aspal keras yang bersifat lunak, AC-40 (aspal keras dengan 400 poise pada temperature 60ºC) adalah jenis aspal keras yang bersifat keras. Beberapa Negara mengelompokan aspal berdasarkan viskositas estela penuaan. Ide ini untuk mengidentifikasikan viskositas aspal estela penghamparan di lapangan. Untuk mensimulasikan penuaan aspal selama pencampuran, aspal segar yang akan digunakan dituangkan terlebihdahul dalam oven melalui pengujian Thin Film Oven Test (TFOT) dan Rolling Film Oven Test (RTFOT). Sisa aspal yang tertinggal (residu) kemudian ditentukan  tingkatannya (grade) berdasarkan fiskositasnya dalam satuan poise.
2. Uji Penetrasi, Pada uji ini, sebuah jarum standar dengna beban 10 gram ( termasuk berat jarum) ditusukan keatas permukaan aspal, panjang jarum yang masuk kedalam contoh aspal dalam waktu lima detik diukur dalam satuan persepuluh mili meter (0,1 mm) dan dinyatakan sebagai nilai penetrasi aspal. Semakin kecil nilai penetrasi aspal, semakin keras aspal tersebut.

Sifat-Sifat Kimia Aspal
Aspal keras dihasilkan melalui proses destilasi minyak bumi. Minyak bumi yang digunakan terbentuk secara alami dari senyawa-senyawa organik yang telah berumur ribuan tahun dibawah tekanan dan variasi temperatur yang tinggi.Susunan struktur internal aspal sangat ditentukan oleh susunan kimia molekul-molekul yang terdapat dalam aspal tersebut. Susunan molekul aspal sangat kompleks dan dominasi ( 90 -95% dari berat aspal)oleh unsur karbon dan hidrogen. Oleh sebab itu, senyawa aspal seringkali disebut sebagai senyawa hidrokarbon. Sebagian kecil, sisanya (5- 10%), dari dua jenis atom, yaitu: heteroatom dan logam. Unsur-unsur heteroatom seperti Nitrogen, Oksigen dan Sulfur. Dapat menggantikan kedudukan atom karbon yang terdapat di dalam stuktur molekul aspal. Hal inilah yang menyebabkan aspal memiliki rantai kimia yang unik dan interaksi antar atom tom ini dapat menyebabkan perubahan pada sifat fisik aspal. Jenis dan jumlah heteroatom yang terkandung didalam aspal sangat ditentukan oleh sumber minyak tanah mentah yang digunakan dan tingkat penuaannya. Heteroatom, terutama sulfur lebih reaktif daripada karbon dan hidrogen untuk mengikat oksigen. Oleh sebab itu, aspal degna kandungan sulfur yang tinggi akan mengalami penuaan yang lebih cepat dari pada aspal yang mengandung sedikit sulfur. Atom logam seperti vanadium, nikel, besi, magnasium dan kalsium hanya terkandung di dalam aspal dalam jumlah yang sangat kecil, umumnya aspal hanya mengandung satu persen atom logam dalam bentuk garam organik dan hidroksidanya. Karena susunan kimia aspal yang sangat kompleks, maka analisa kimia aspal sangat sulit dilakukan dan memerlukan peralatan labolatorium yang canggih, dan data yang dihasilkan pun belum tentu memiliki hubungan dengan sifat rheologi aspal.Analisa kimia yang dihasilkan biasanya hanya dapat memisahkan molekul aspal dalam dua grup, yaitu aspalten dan malten. Selanjutnya malten dapat dibagi menjadi saturated, aromatik dan resin. Walaupun begitu pembagian ini tidak dapat didefinisikan secara jelas karena adanya sifat saling tumpang tindih antara kelompokkelompok tersebut.

Sifat – Sifat Fisik Aspal
Sifat-sifat aspal yang sangat mempengaruhi perencanaan, produksi dan kinerja
campuran beraspal antara lain adalah:
1. Durabilitas
Kinerja aspal sangat dipengaruhi oleh sifat aspal tersebut setelah diguakan
sebagai bahan pengikat dalam campuran beraspal dan dihampar dilapangan. Hal
ini di sebabakan karena sifat-saifat aspat akan berubah secara signifikan akibat
oksidasi dan pengelupasan yang terjadi pada saat pencampuran, pengankutan dan
penghamparan campuran beraspal di lapangan. Perubahan sifat ini akan
menyebabkan aspal menjadi berdakhtilitas rendah atau dengna kata lain aspal
telah mngalami penuan. Kemampuan aspal untuk menghambat laju penuaan ini
disebut durabilitas aspal. Pengujian bertujuan untuk mengetahui seberapa baik
aspal untuk mempertahankan sifat –sifat awalnya akibat proses penuaan.
Walaupun banyak faktor lain yang menentukan, aspal dengna durabilitas yang
baik akan menghasilkan campuran dengna kinerja baik pula. Pengujian kuantitatif
yang biasanya dilakukan untuk mengetahui durabilitas aspal adalah pengujian
penetrasi, titik lembek, kehilangan berat dan daktilitas. Pengujian ini dlakukan
pada benda uji yang telah mengalami Presure Aging Vassel ( PAV), Thin Film
Oven Test ( TFOT) dan Rolling Thin Film Oven Test ( RTFOT). Dua proses
penuaan terakhir merupakan proses penuaan yang paling banyak di gunakan
untuk mengetahui durabilitas aspal. Sifat aspal terutama Viskositas dan penetrasi
akan berubah bila aspal tesebut mengalami pemanasan atau penuaan. Aspal
dengan durabilitas yang baik hanya mengalami perubahan.


2. Adesi dan Kohesi
Adesi adalah kemampuan partikel aspal untuk melekat satu sama lainnya, dan
kohesi adalah kemampuan aspal untuk melekat dan mengikat agregat. Sifat adesi
dan kohesi aspal sangat penting diketahui dalam pembuatan campuran beraspal
Karena sifat ini mempengaruhi kinerja dan durabilitas campuran. Uji daktilitas
aspal adalah suatu ujian kualitatif yang secara tidak langsung dapat dilakukan
untuk mengetahui tingkat adesifnes atau daktalitas aspal keras. Aspal keras
dengna nilai daktilitas yang rendah adalah aspal yang memiliki daya adesi yang
kurang baik dibandingkan dengan aspal yang memiliki nilai daktalitas yang
tinggi. Uji penyelimutan aspal terhadap batuan merupakan uji kuantitatif lainnya
yang digunakan untuk mengetahui daya lekat ( kohesi) aspal terhadap batuan.
Pada pengujian ini, agregat yang telah diselimuti oleh film aspal direndam dalam
air dan dibiarkan selama 24 jam dengan atau tanpa pengadukan. Akibat air atau
kombinasi air dengan gaya mekanik yang diberikan, aspal yang menyilimuti
pemukaan agregat akan terkelupas kembali. Aspal dengan gaya kohesi yang kuat
akan melekat erat pada permukaan agregat, oleh sebab itu pengelupasan yang
tejadi sebagai akibat dari pengaruh air atau kombinasi air dengan gaya mekanik
sangat kecil atau bahkan tidak terjadi sama sekali
3. Kepekaan aspal terhadap temperatur
Seluruh aspal bersifat termoplastik yaitu menjadi lebih keras bila temperatur
menurun dan melunak bila temperature meningkat. Kepekaan aspal untuk
berubah sifat akibat perubahan tempertur ini di kenal sebagai kepekaan aspal
terhadap temperatur.
4. Pengerasan dan penuaan aspal
Penuaan aspal adalah suatu parameter yang baik untuk mengetahui durabilitas
campuran beraspal. Penuaan ini disebabkan oleh dua factor utama, yaitu:
penguapan fraksi minyak yang terkandung dalam aspal dan oksidasi penuaan
jangka pendek dan oksidasi yang progresif atau penuaan jangka panjang.
Oksidasi merupakan factor yang paling penting yang menentukan kecepatan
penuaan.


Macam – macam Aspal
a. Aspal Makadam (macadam penetrasi)
Aspal yang digunakan untuk menambal tebal kontruksi pondasi dan untuk
memperbaharui permukaan. Terdiri dari lapisan batuan dengan butir yang
lebih besar diletakan diatas permukaan jalan, dengan tebal kurang lebih 1,5 x
ukuran batuan terbesar, kemudian dipadatkan sehingga menjadi kompak dan
stabil, selanjutnya dipenetrasi agar saling mengikat.
Kesalahan aspal macadam :
- penggunaan batuan yang tidak benar
- penyebaran aspal yang tidak benar
b. Beton Aspal
Batuan kering yang dipanaskan dicampur dengan aspal panas dengan aspal
panas dalam pabrik pencampur dan diangkut ketempat pekerjaan.
- kepadatan tinggi dengan ruang kosong yang rendah (3-8 %)
- kadar aspal rendah (4-6%)
- permukaan lapisan lebih tahan lama
- mampu menahan gesekan
- permukaannya rata
- pencampurannya saggat merata
- kekuatan dan stabilitasnya yang tinggi
kesalahan pada aspal beton :
- gradasi batuan tidak benar
- terlalu banyak aspal
- pencampuran aspal terlalu sedikit
- batuan tidak cukup kering
- kesalahan pelaksanaan penghamparan
- kesalahan membuat sambungan
c. Butas (Buton aspal)
Aspal yang tergolong aspal batu / rock aspal, banyak di temui di pulau buton,
sulawesi tenggara. Bentuknya seperti batu cadas berwarna hitam
Kesalahan pada butas :
- waktu pengeraman terlalu singkat / lama
- pengadukan tidak homogen
- terjadi segregasi
- komposisi campuran tidak benar.

Baca Selengkapnya ....
Template by Berita Update - Trik SEO Terbaru. Original design by Bamz | Copyright of news and knowledge.